Selasa, 27 Desember 2011

My Diary (Part 4)

"Maa.. Icha pulaang.." Jeritnya dari depan pagar rumah nenek kesayangannya itu. Di depan rumah neneknya Icha terdapat banyak mobil box berisi kardus-kardus besar. Icha pun sudah tidak heran lagi melihat banyak mobil box parkir di rumahnya. Dengan ekspresi wajah senang, iya bergegas lari kedalam rumahnya.


"Icha, ayo cepetan beresin barang-barang di kamar kamu. Bentaran lagi kita udah mau berangkat loh.." Tutur mama kepada Icha. Mama Icha terlihat sangat antusias dalam hal-hal seperti ini. Tentu saja antusias, toh mereka bakalan pindah ke rumah yang terletak di perumahan elite dengan berbagai fasilitas yang bener-benerrr.. Wooww dehh pokoknyaa..

"Iyaa, Icha ke kamar yah.. Mau beres-beres dulu.."

Sesampainya di kamar, Icha sempat memandangi setiap sudut ruangan kamarnya itu. Walau hanya baru beberapa minggu dia tinggal disitu, tetap terbesit fikiran bahwa ia pasti bakalan kangen sama kamarnya yang disini. Tapi mau gimana lagi, disatu sisi, kamar megah di rumah yang seperti istana adalah kamar dambaannya sejak kecil. Emang susah yah kalo jadi Icha..

Baju-baju Icha udah di masukin ke koper semua, sekarang Icha tinggal beres-beres barang pribadinya deh. Mulai dari album foto dia sama temen-temennya di SMP, terus ada juga boneka-boneka dari fans-fansnya.. Tapi, ada satu benda yang membuat kegiatannya berhenti. Dia terus memandangi benda tersebut. Sebenarnya, ada apa dengan benda yang di pandangi oleh Icha..? Benda yang Icha pandangi hanyalah sebuah foto. Di situ terlihat ada dua orang yang sedang tertawa lepas. Mereka kelihatan sangat bahagia. Salah satu orang yang ada di foto itu adalah Icha, namun, siapa cowo yang ada disampingnya itu..?

"Ichaaa.. Cepetaaaann..!" teriak Mamanya dari luar kamar. teriakan mamanya itu membuat Icha tersentak dan bergegas memasukan foto yang sedari tadi dia ratapi.

"Iyaa, Ma.. Bentaran lagi Icha selesai.. "

Akhirnya, Icha, adiknya dan kedua orang tuanya pun berangkat menggunakan mobil pribadi menuju istana baru mereka. Mobil mereka diiringi oleh beberapa mobil box yang membawa banyak sekali barang. Dan sesampainya mereka di depan kompleks perumahan tersebut, mereka sempat berdecak kagum. Dan saat mereka sampai di depan istana mereka, mereka sungguh merasa senang tidak terkira. Rumah yang selama ini mereka impi-impikan, akhirnya sekarang jatuh ketangan mereka. Mereka pun bergegas menyusun kembali rumah baru mereka.

Dari sisi lain, terlihat ada seseorang yang sedang mengamati gerak gerik Icha dari seberang sana. Siapakah dia ..? Dan sesaat kemudian, orang itu mengambil telepon dan kemudian memulai percakapan.

"Sobb.."

"Oii, gimanaa ..? Apa orang yang pindah ke sebrang rumah Lo tuh your Princess Charming ?"

"Princess Charming..? Princess Charming palalu peang.."

"Dihh, kok begitu..? Kenapa sob..? Something wrong..?"

"Bukan something lagi ini mahh, ini bakalan jadi everything..!"

"Emang kenapa siih..? Kalo bukan Princess Charming Lo mah, yaudah, santaii aja bro.."

"Nah, justru ituu..! Princess Charming bukan, musuh bebuyutan iyaa.. Udah, Elo kesini aja dehh mendingan, pegel gua teleponan sama Lo. Cepetan yahh, GPL.." *GPL = Gak Pake Lama

"Sipp, 15 menit dariii.. Sekarang..!" Kata-kata tersebut pun kemudian mengakhiri telepon mereka. Sebenarnya, siapa sih cowok ini..?

Di tempat lain, keluarga Icha sedang asyik menata rumah baru mereka. Mereka semua beranjak menuju kamar mereka masing-masing. Karena pemeran utamanya Icha, kita ngikutin Icha aja yahh..

Kamar baru Icha bener-bener diluar dugaan. Guedeeeee bangett. Biar kita deskripsikan dari sudut ke sudut bareng-bareng yahh.. Di kamar Icha ada tempat tidur layaknya tempat tidur putri, tempat tidurnya banyak kelambu dan renda-renda. Lalu di sampingnya ada meja kecil yang menjadi tempat menaruh lampu meja. Di sudut kamar yang lain, ada meja belajar yang membentuk huruf L. Di lengkapi juga dengan rak buku di atasnya. Di rak buku tersebut sudah terisi beberapa novel dan kamus hasil koleksinya sebelum pindah rumah. Di tengah-tengah ruangan ada karpet berbentuk bundar bergambar Winnie The Pooh kesukaannya. Karpet tersebut bisa digunakan untuk menonton TV yang terletak di depan karpet tersebut. Di sebelah kiri sisi kamar terdapat pintu yang menghubungkan antara kamar tidur dengan kamar mandi pribadi. Wahh.. Udah kaya apartement ajaa kamarnya.. Dia pun mulai beres-beres berbagai baju dan foto yang masih menumpuk di koper dan di kardusnya itu.

Sambil nunggu Icha beres-beres, kita balik lagi yuk ke cowok misterius tadi, soalnya sekarang temennya udah dateng tuh..

"Den Dhika, Den Jordan udah dateng tuh Den" Panggil si Bi Tum yang tidak lain adalah pembantunya Dhika.

"Suruh masuk kekamar aja, Bi" Teriaknya Dhika dari dalam kamar. Ternyata cowok misterius yang daritadi mantau Icha tuh si Dhika. Loh, kok bisa gitu yah..?

"Woii sob, something problem?" Tanya Jordan sambil masuk dan kemudian duduk di pinggiran tempat tidurnya si Dhika.

"Kan tadi gua udah bilang, ini bukan something lagi.. Tapi everything..!" Ucapnya dengan nada kesal.

"Emangnya kenapa sih..? Cewek sebrang rumah Lo jelek yah tampangnya..? Hahahahaa.."

"Bukan jelek-jelek lagi itu mah.. Buruk rupa, man..! Itu lohh, sii anak bau kencur yang ngajak gue ribut di kantin. Masa dia yang bakalan jadi neighbour baru gue ?"

"Hah..? Si Carrisa yang imut itu..? Kenapa Lo malah kesel..? Seneng dong, tiap pagi bisa ngeliat cewek imut kaya dia.. Kalo gue jadi lo sih, udah gua anter-jemput tiap hari tuh cewe.." Cibir Jordan.

"Imut? Imut dari Hongkong.. Amit iyaa kalii.."

"Hahahaa.. Udah terima ajah, tohh lo jadi lebih gampang ngejailin dia kan.." Ujar Jordan ceplas ceplos

-Sambil menjentikkan jari-
"Wahh, bener tuh.. Bisa gua teror tuh cewek.. Gak salah gua punya temen kaya Lo, sob.. Hahahaa"

Jordan hanya terdiam. Dia sama sekali gak bermaksud buat nyuruh Dhika ngejailin si Icha, apalagi sampe neror. Tadi dia cuma asal ngomong doang.. Ehh, malah ditanggepin serius sama si Dhika. Yahh, terus mau gimana lagi..? Udah terlanjur. Kan gak mungkin ditarik lagi.. Terima ajaa dah yah Cha..

Hari bertetanggaan pun dimulai. Meskipun Icha sebenernya belom tau kalo seandainya sebrang rumahnya itu rumah Dhika. Dhika dan Jordan juga sengaja gak mau ngasih tau Icha ataupun temen-temen yang laen dulu, soalnya dia mau bikin kejutan teror buat Icha. Terus, kira-kira teror apaan yah yang bakalan dibikin Dhika buat Icha..? Apa rencana terornya berhasil..? Atau jangan-jangan malah Gatot alias Gagal Total..?
Tunggu Part selanjtnya yahh.. :D



♥ Cen_Poohpy ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar